Ok Google Spesifikasi Xiaomi Redmi 6a

Review Xiaomi Redmi 6A - Belum lama ini Xiaomi memboyong dua smartphone baru dari lini Redmi-nya, yaitu Redmi 6 dan 6A. kami menguji Redmi 6A yang masuk dalam segmen entry level. Ingin tahu seperti apa performa ponsel ini? Simak ulasannya.

Desain Bodi + Layar

Redmi 6A hadir dengan layar yang menggunakan panel IPS berukuran 5,45 inch dengan aspek rasio 18:9 dan resolusi 1.440 x 720.

Sumber Gambar : https://pindahlubang.com

Penggunaan aspek rasio 18:9 tentu menjamin layar yang lebih lapang dan meningkatkan pengalaman menonton video dan bermain game.

Resolusi layar yang cukup tinggi juga memungkinkan untuk memutar video dengan resolusi 720p. Sayangnya, ketika digunakan menonton video, gambar yang ditampilkan cenderung over saturated dan pecah, sehingga warna terlihat tidak alami.

Redmi 6A juga dilengkapi speaker yang cukup oke. Tapi, speaker ini ditempatkan di bagian belakang smartphone, sehingga ketika ingin mendengarkan musik lewat speaker, bagian belakang smartphone tidak boleh tertutup agar suara yang dikeluarkan tidak terganggu.

Dengan bodi berbalut material plastik, smartphone ini terbilang cukup ringan dengan bobot hanya 145 gram. Redmi 6A juga sangat nyaman digenggam jika digunakan dalam durasi lama karena desainnya yang ergonomis, dengan bagian belakangnya yang sedikit melengkung di sisi kiri dan kanan.

Performa Dapur Pacu

Redmi 6A menjalankan sistem operasi MIUI 9.0 yang dibangun berdasarkan Android Oreo 8.1. Namun saat ini sudah tersedia update MIUI 10 yang dapat diunduh.

Sama seperti smartphone Xiaomi yang menjalankan MIUI, Redmi 6A hadir tanpa application tray.

Selain aplikasi bawaan Google, seperti YouTube, Gmail dan Maps, Xiaomi juga menyelipkan aplikasi buatannya seperti Mi Apps, Mi Drop dan MIUI Forum. Terdapat juga beberapa bloatware yang untungnya dapat dihapus.

Patut dicatat, dalam beberapa tool dan aplikasi sistem seperti pengaturan dan pemutar musik, selalu menampilkan iklan. Selain itu, Mi Apps juga sering menampilkan notifikasi yang berisi promo.

Kamera

Redmi 6A dilengkapi dengan kamera belakang berukuran 13 MP dengan bukaan f/2.2 dan didukung dengan phase-detection autofocus dan flash. Sedangkan kamera depannya berukuran 5 MP dengan bukaan f/2.2.

Kamera belakangnya sendiri dapat mengambil gambar yang cukup memuaskan, baik untuk mengambil gambar indoor maupun outdoor. Saat dicoba untuk mengambil gambar dalam keadaan minim cahaya, masih terlihat noise tapi sangat minimal.

Xiaomi sendiri menyediakan beberapa mode pengambilan gambar seperti Tilt Shift untuk membuat gambar terlihat seperti miniatur, Beautify untuk mempercantik wajah, HHT untuk mengambil gambar dalam keadaan minim cahaya, kemudian juga ada Scene, Panorama, dan Manual.

Untuk merekam video, Redmi 6A mampu merekam video hingga 1080p dengan frame rate 30fps.

Baterai

Redmi 6A dibekali baterai berkapasitas 3.000 mAh yang tidak dapat dilepas-pasang. Dari hasil uji coba detikINET, untuk penggunaan normal sehari-hari dan diselingi main The Sims Mobile, baterai yang penuh pada pagi hari berkurang menjadi 30% pada pukul sembilan malam.

Mengingat Redmi 6A merupakan smartphone entry level, jangan berharap sudah dilengkapi dengan fitur fast charging. Untuk mengisi dari 20% hingga penuh membutuhkan waktu kurang lebih 2,5 jam.

Untuk otaknya, Redmi 6A dibekali prosesor Mediatek Helio A22 Quad Core dengan kecepatan clock speed 2.0 GHz. Untuk kapasitas RAM-nya, tersedia 2GB serta memori internal sebesar 16GB.

Jika kapasitas penyimpanan tersebut terasa kurang, tersedia slot SD card hingga 256GB.

Untuk smartphone entry level, spesifikasi ini dirasa sudah sangat cukup untuk kegiatan sehari-hari. Multi tasking pun terasa mulus. Untuk itu, kami sarankan anda membaca terlebih dahulu apa saja Kelebihan dan Kekurangan Xiaomi Redmi 6A agar tau sampai sejauh mana kemampuannya.

Sedangkan untuk gaming, Redmi 6A mampu memainkan game seperti Mobile Legends dan The Sims Mobile dengan lancar karena grafis kedua game ini tidak terlalu menuntut banyak.

Tapi sayangnya Redmi 6A tidak berkutik ketika digunakan untuk memainkan game balap seperti Need for Speed dan Asphalt. Kami bahkan tidak mampu melewati tahap tutorial Need for Speed karena lag yang berlebihan. Sumber: Detikcom